Tanahdatar,SUMBARONE.COM—Sebanyak 225 orang mahasiswa manajemen fakultas Ekonomi dan Prodi PGSD FKIP Universitas Bung Hatta Padang lakukan studi lapangan Ke Istano linduang bulan
Rombongan Mahasiswa disambut oleh Daulat Rajo Alam. Minangkabau Pagaruyung diwakili Sutan Nirwansyah
Sedangkan Mahasiswa tersebut dipimpin langsung oleh Koordinator Dr Wirnita Eska M Mpd dan anggota DR Akmal M.Si, Dra Darwinis MH, Dr Ernati Mpd, Ice Kamela SE MM dan dua orang tenaga Pendidik Delia Rasyid SH dan Afrizal SH
, Sebelumnya Koordinator Pembimbing Wirnita Eska menyampaikan terima kasih kepada Daulat Istano Pagaruyung bersama Karib Kerabatnya dari keluarga besar Istano Linduang Bulan yang telah menerima kunjungan dari Mahasiswa Universitas Bung Hatta Padang
Sedangkan tujuan Fieldrip “ Studi lapangan” dalam rangka mempertajam pemahaman Mahasiswa melalui seminar dengan ahli adat Minangkabau pada Pusat Kerajaan minangkabau di Istano Linduang Bulan Pagaruyung kepada mahasiswanya itu untuk memberikan pembekalan kepada mahasiswanya karena sebagai calon guru tentu juga perlu memahami tentang adat dan budaya minangkabau dan pemahaman inilah yang diajarkan nanti kepada murid muridnya seperti masalah yang sederhana saja tentang cara makan secara adat bajamba diminangkabau dan tata pola makan bajamba itu diatur dengan tatanan adat melalui pidato adat
Selain itu itu mereka akan meninjauan Arsitektur Rumah gadang pada 3 luhak (tanahdatar, Agam dan lima Puluh Kota)
Sedangkan Daulat Pagaruyung diwakili Sutan Nirwansyah menyambut baik dan bangganya atas kedatangan mahasiswa Bung Hatta dengan jumlah yang begitu besar ke istano Linduang Bulan dan intinya tentu kita juga mengharapkan kepada mahasiswa FGSD tetap memelihara dan mempertahankan nilai nilai adat budaya minangkabau. Karena banyak nilai nilai adat ini yang perlu kita tanamkan kepada anak anak kita dan semuanya diatur oleh adat minangkabau,
Sedangkan dipertuan Gadih Mande Soko Prof Dr Ir Puti Reno Raudhah Thaib MP
sebagai nara sumber
memapakan peran Ayah dan mamak dalam mendidik anak dipangku kemenakan dibimbing
kemudian berbudaya bergadang/berbisnis orang minang dengan nara sumber Datuk I Malano Dt Cumano dan seminar makan secara adat di Di Istano Linduang Bulan dipimpin langsung Datuk Bungsu dengan pendamping paduko Siramo dengan anggota Datuk Sikoto, Malin Cahyo, Malin Sidi dan Gindo.Rajo
dan ketiga nara sumber mengharapkan kepada mahasiswa FGSD tetap memelihara dan mempertahankan nilai nilai adat budaya minangkabau. Karena banyak nilai nilai adat ini yang perlu kita tanamkan kepada anak anak kita dan semuanya diatur oleh adat minangkabau,
Seperti makanan bajamba saja mempunyai sopan santun atau etika tersendiri. Tamu yang ikut makan bajamba haruslah ditempatkan sesuai dengan fungsinya, seperti sumando (ipar) mamak rumah (tuan rumah) kawan samo gadang (teman sepermainan) dan lain sebagainya. Demikian juga ketika waktu kita mulai makan harus dimulai dengan pidato adat dan dibawa musyawarah dan mufakat,
Artinya ini sederhana tapi banyak makna yang terkandung didalamnya dan perlu ditanamkan kepada anak anak kita dan masih banyak lagi tentang nilai nilai budi perkerti baik cara bergaul
Dalam adat istiadat kato nan ampek yaitu, kato mandaki sebuah ungkapan bagaimana berbicara serta bersikap kepada yang lebih tua dari kita seperti bagaimana cara kita berbicara kepada orang tua, kemanakan kepada mamak. dan berbicara dengan yang lebih muda dari kita, salah satu tindakannya kato manurun yaitu bagaimana menyayangi yang lebih kecil seperti orang tua kepada anak, kakak kepada adiknya. Kato mandata sering digunakan untuk berbicara dan berprilaku kepada yang sama besar dengan kita, misalnya teman sebaya
Dalam rangkaian pertemuan tersebut mahasiswa juga sangat antusius melakukan diskusi dengan daulat dan kegiatan itu diakhiri dengan makan bajamba di Istano Linduang bulan.(akmal)
Discussion about this post