BUKITTINGGI -SumbarOne.com
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat Barlius, menyambut baik rencana Seminar Nasional Bela Negara bertajuk “Menolak Lupa Peran Bukittinggi dalam Pemerintahan Darurat Republik Indonesia” yang digagas Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Bukittinggi.
Ia bahkan merekomendasi guru-guru yang tergabung dalam Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Ilmu Sejarah tingkat SLTA, agar mengikuti seminar, yang digelar di Gedung Istana Bung Hatta Bukittinggi, pada 17 Desember 2022 mendatang.
“Saya mendukung seminar ini, dan ini sangat relevan dengan hari bela negara,” ujar Barlius saat menerima Ketua Panitia Seminar Nasional Yusrizal Karana, di ruang kerja Kantor Dinas Pendidikan Sumatera Barat, Padang, Rabu (9/11/2022).
Ia menjelaskan, status Bukittinggi sebagai ibu kota negara ketika masa PDRI, perlu dipertegas. Pasalnya, Presiden Soekarno hanya memerintah Syafruddin Prawiranegara untuk mengambil alih tampuk pimpinan selama masa pemerintahan darurat.
“Apakah perintah itu lantas membuat Bukittinggi tiba-tiba menjadi ibu kota negara?” tanyanya.
Pertanyaan kepala dinas yang berlatar belakang ilmu sejarah ini, menjadi bahan perdebatan menarik dengan ketua panitia yang berlatar belakang ilmu politik.
“Nanti mari sama-sama kita simak penjelasan Pak Anhar Gonggong dalam seminar nasional itu, pak,” kelakar Yusrizal Karana menanggapi “pancingan” Barlius.
Di tempat terpisah, Kepala Badan Kesbangpol Sumatera Barat Jefrinal Arifin menyampaikan, pihaknya siap memfasilitasi kelancaran pelaksanaan acara sesuai arahan Gubernur Sumbar.
Ia mengatakan, rangkaian peringatan Hari Bela Negara (HBN) ke-74 Tahun 2022, akan dimulai awal Desember ini, oleh berbagai SKPD dan organisasi kemasyarakatan dalam berbagai bentuk kegiatan.
Untuk upacara peringatan HBN akan dilaksanakan di Kompleks Monumen Bela Negara Kototinggi, Kecamatan Gunuangomeh, Kabupaten Limapuluhkota pada 19 Desember 2022.
“Direncanakan, Inspektur Upacara adalah Menko Polhukam Republik Indonesia, Bapak Mahfud MD,” ujarnya didampingi Kabid IWKKB Adi Dharma.
Sementara itu, ketua MGMP Ilmu Sejarah SLTA Provinsi Sumatera Barat Martaliza menyatakan siap mengirim anggotanya ikut seminar tersebut.
Ia mengatakan, tema seminar yang diangkat sangat relevan dengan perkembangan pelajar kekinian.
( Afif)
Discussion about this post